Tentang Kami
Plumpang adalah sebuah Desa yang menjadi pusat pemerintahan kecamatan yang membawahi 18 (delapan belas) desa yang ada di Kecamatan Plumpang, dimana semua warganya mayoritas bekerja menjadi petani bahkan Kecamatan Plumpang pernah menjadi sentralnya beras atau padi untuk memenuhi kebutuhan pangan Kabupaten Tuban bahkan Provinsi Jawa Timur itu terbukti dari, apabila kecamatan lain hanya masa panen dalam setahun maksimal dua kali tapi Kecamatan Plumpang dapat mencapai tiga sampai empat kali. Kecamatan Plumpang sebuah kecamatan yang paling kecil sendiri dari pada kecamatan lain untuk sekelas Kebupaten Tuban. Kecamatan Plumpang sebuah daratan yang unik dimana segala daratan ada di Kecamatan Plumpang di mulai dari pegunungan, kehutanan, dataran tinggi, dan dataran rendah.
Batas-batas atau demografi dibawah ini merupakan pemisah antara Desa Plumpang dengan desa-desa yang lainnya. Adanya batasan ini menjadikannya identitas yang jelas dan status kependudukan warganya. Wilayah Desa Plumpang berada di ketinggian kurang lebih 29 M di atas permukaan laut, terletak 25 km arah tenggara kota Kabupaten Tuban dan 400 km kearah timur dari Kecamatan Plumpang. Desa Plumpang memiliki luas wilayah 448,002 Ha.2
Letak Desa Desa Sebelah Barat Desa Sumurjalak Sebelah Timur Desa Jatimulyo Sebelah Selatan Desa Bandungrejo Sebelah Utara Desa Ngrayung Sumber: Kantor Desa Plumpang tahun 2019 Desa Plumpang memiliki 3 dusun : a. Dusun Plumpang b. Dusun Kunir c. Dusun Tanggungan
Dilihat dari sudut sosial dan budaya, masyarakat Desa Plumpang ini masih kental dengan nilai-nilai budaya Jawa yang masuk dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tercermin masih berlakunya sisetan, temu manten yang menggunakan sesaji dan kembar mayang, kirab di Punden saat bulan Suro, serta pengadaan tahlilan setiap malam ketiga, ketujuh, 40 harian dan seterusnya pada kematian seseorang. Kebudayaan masyarakat yang berkembang di masyarakat ini menumbuhkan rasa semangat gotong-royong, hidup rukun, dan saling membantu.
Sedangkan dari sudut agama masyarakat Desa Plumpang sebagian besar beragama Islam. Keaktifan masyarakat dalam mengikuti ritual-ritual keagamaan terutama tampak pada malam jum’at yaitu mengadakan acara rutinan tahlilan (yasinan)4 dan untuk ibu-ibu ada jama’ah jumat dan jama’ah ahad sore.