Selamat Datang di Website Resmi Desa PEMDES PLUMPANG PLUMPANG DESA DIGITAL

Artikel

Sukseskan program stunting, desa Plumpang aktif tingkatkan gizi anak

19 November 2022 12:00:12  Admin Desa  553 Kali Dibaca  Berita Desa

Seperti diketahui bahwa kementrian kesehatan tengah gencar melaksanakan program pencegahan STUNTING. Namun apa dan bagaimana STUNTING tersebut?.

Dilansir dari web resmi kementrian kesehatan stunting  adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, di Jakarta (7/4).

Diterangkan Menkes Nila Moeloek, kesehatan berada di hilir. Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan oleh Menkes, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.

1) Pola Makan

Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.

Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.

Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.

2) Pola Asuh

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.

Dimulai dari edukasi tentang kesehatab reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.

Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas.

3) Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.

“Pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua (seorang ibu) maka, dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi atau ibu dan anaknya”, tutupnya.

Sekilas Mengenai Stunting*

Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia,

juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak

stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh

pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,

produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Berdasarkan paparan di atas, maka desa Plumpang melalui kordinator yang telah ditunjuk secara pro aktif menyukseskan program nasional tersebut. 

Tercatat ada dua belas anak dan dua ibu hamil yang menerima program tersebut. Saat ditemui di balai desa Plumpang salah seorang kordinator stunting desa Indah wantiah mengaku kalau timnya secara aktif melaksanakan berbagai agenda yang telah ditetapkan pusat, mulai dari rutin memberikan makanan bergizi cek kesehatan, sampai penimbangan berat badan penerima program untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja timnya. 

"Sudah ada aturan dan sistem kerja dari pusat, kita tinggal melaksakan sesuai panduan yang ada dan melaporkanya" ungkap wanita yang juga tim penggerak PKK desa Plumpang tersebut. 

Lebih jauh indah menyampaikan kalau timnya yang di ketua oleh Siti mukiroh tersebut aktif memantau ibu hamil yang juga terdata sebagai penerima program. 

"Kita juga tengah aktif memantau perkembangan dua ibu hamil penerima program ini, dan Alhamdulillah sampai hari ke 45 ini semua berjalan sesuai agenda yang ada" pungkasnya sisela acara pembagian makanan bergizi untuk penerima program stunting dan posyandu balita pada 15/11/22 di balai desa Plumpang. 

 

 

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Jadwal Waktu Sholat

Tuban adalah Kita

Sinergi Program

Website Tuban
Pengaduan Masyarakat
Covid Jatim
Covid Tuban
JDIH Kabupaten Tuban

Agenda

Info Media Sosial

Komentar Terbaru

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:117
    Kemarin:474
    Total Pengunjung:198.554
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:44.212.94.18
    Browser:Tidak ditemukan

Arsip Artikel

29 Juli 2013 | 3.533 Kali
Informasi Berkala
07 Mei 2022 | 3.265 Kali
Tongklek sebagai seni khas Tuban
26 Agustus 2016 | 2.488 Kali
Sejarah Desa
26 Agustus 2016 | 1.559 Kali
Wilayah Desa
20 April 2014 | 1.527 Kali
Pelayanan Nikah
24 Agustus 2016 | 1.349 Kali
Visi dan Misi
24 Agustus 2016 | 1.206 Kali
SO Pemerintah Desa
28 Februari 2022 | 769 Kali
KOMPAK NGAJI BERSAMA WARGA RW 05 PLUMPANG PERINGATI ISRA MI'RAJ
20 April 2014 | 1.048 Kali
Pelayanan Akta
27 Januari 2022 | 643 Kali
PEMILIHAN PENGURUS LPMD PLUMPANG 2022/2027
30 April 2014 | 772 Kali
Gapoktan
30 April 2014 | 1.061 Kali
Prestasi Desa
30 April 2014 | 756 Kali
RPJM Desa
20 Oktober 2020 | 953 Kali
Pemkab Gresik Studi Banding ke Pemkab Tuban Terkait Penerapan Internet Desa